SENSOR, TRANDUSER dan AKTUATOR
Sensor dalam sistem otomasi menempati level ke 1, yaitu level paling bawah dimana divais ini secara langsung mendeteksi parameter proses di lapangan yang kemudian hasilnya akan diolah oleh level ke 2 dari hirarki sistem otomasi, yaitu sistem kontrol / sistem pengendali.
TRANDUSER adalah divais yang berfungsi untuk mengubah / mengkonversikan bentuk energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Secara umum berdasarkan prinsip kerja tranduser dibedakan menjadi:
- Tranduser Input adalah tranduser yang mengubah bentuk energi non - elektrik menjadi energi elektrik
- Tranduser Output adalah tranduser yang mengubah energi elektrik menjadi energi non - elektrik
Klasifikasi Tranduser (William D.C, 1993):
- Self generating tranducer adalah tranduser yang hanya memerlukan satu sumber energi yang berasal dari rangsangan input untuk menghasilkan sinyal output. Ciri tranduser jenis ini adalah dihasilkannya energi listrik dari tranduser secara langsung. Self generating tranducer disebut juga tranduser / sensor pasif. Sensor yang termasuk kategori sensor pasif antara lain thermocouple, photovoltaic, piezoelectric, sensor thermoelectric, sensor electromagnetic (contoh LVDT).
- External power tranducer adalah tranduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan sinyal output. Ciri tranduser jenis ini adalah diperlukannya power supply untuk menghasilkan sinyal output. External power tranducer disebut juga tranduser / sensor aktif. Sensor yang termasuk kategori sensor aktif antar lain varistor (RTD, thermistor, potensiometer, rheostat), photo conductor (LDR), strain gauge.
Persyaratan Umum Sensor / Tranduser
- Linearitas adalah ukuran penyimpangan maksimum data / kurva pengukuran aktual sensor terhadap data / kurva ideal. Linearitas akan mempengaruhi kesalahan pembacaan output. Linearitas biasanya dinyatakan dalam persentase ketidaklinearan, yang disefinisikan sebagai berikut:
Linearitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk didalamnya temperatur, level
kebisingan akuistik, getaran dan kelembaban udara.
- Sensitivitas adalah ukuran yang menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas didefinisikan sebagai rasio perubahan nilai output sensor per unit perubahan nilai input yang menyebabkan perubahan nilai output. Dengan kata lain bahwa sensitivitas adalah bilangan yang menunjukan perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan.
.
Linearitas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya
linear, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauana pengukuran keseluruhan
- Tanggapan waktu menunjukan seberapa cepat sensor merespon terhadap pereubahan masukan.
Klasifikasi Sensor
Secara umum berdasarkan fungsi penginderaan dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi:
- Sensor thermis adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas / temperatur pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
- Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis. Sensor mekanis digunakan untuk mendeteksi gerak, level, aliran ataupun tekanan di suatu plant.
- Sensor optis adalah sensor yang mendeteksi perubahan intensitas cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau ruangan.
Berdasarkan sinyal output sensor yang dihasilkan maka sensor dapat digolongkan menjadi:
- Sensor diskrit ( sinyal output sensor ON / OFF ). Sensor - sensor yang termasuk dalam golongan ini antara lain: proximity switch, limit switch, reed switch, pressure switch, thermo switch
- Sensor analog ( sinyal output sensor kontinyu). Sensor - sensor yang termasuk dalam golongan ini antara lain: LVDT, LDR, RTD, thermistor ( NTC, PTC ), thermocouple, strain gauge, load cell.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar